Kios Kopi Pertama Yang Menggunakan Robot Barista

Robot Barista

Teknologi memungkinkan manusia menciptakan beragam hal yang terasa tak mungkin. Salah satunya robot barista yang menjalankan sebuah kios kopi di San Fransisco Amerika Serikat.

Vending machine yang menyediakan kopi panas dan dingin mungkin kini sudah ketinggalan zaman. Karena sekarang telah diciptakan sebuah kios kopi yang dijalankan oleh robot barista di dalamnya. Adalah Henry Hu, seorang pemuda 23 tahun yang drop out dari kampusnya yang dengan luar biasa menciptakan Café X. Henry Hu mengaku bahwa dia tidak suka mengantri di kedai kopi untuk secangkir Americano. Bersama timnya dan juga mendapat funding dari Thiel Fellowship sebesar $100,000, Henry Hu pun mengembangkan Café X yang ternyata mendapat sambutan baik sekali bagi pencinta kopi.

Café X sendiri adalah sebuah kios kopi yang di dalamnya terdapat robot barista yang mampu melayani para pembeli dengan cepat sekali. Para pelanggan tidak akan menunggu lebih dari 5 menit dalam sekali pemesanan. Cara memesannya juga sangat praktis dan cepat. Cukup dengan mengunduh aplikasi Café X di smartphone dan memilih jenis minuman apa yang akan dipesan, biji kopi atau single origin apa yang akan digunakan serta tambahan seperti gula, sirup dan lain-lain. Semuanya dilakukan di smartphone pelanggan. Atau jika kamu tidak memiliki aplikasinya, maka di Café X tersedia sebuah tablet yang mana kurang lebih sama fungsinya dengan aplikasi tadi. Tinggal klik sana-sini kopi nikmat kamu langsung bisa dinikmati tanpa menunggu waktu yang lama.

Meski Café X dioperasikan oleh sebuah robot, tapi surprisingly rasa kopi yang dihasilkan enak rasanya. Tak heran karena Café X bekerja sama dengan local roastery seperti AKA Coffee, Verve Coffee Roasters and Peet’s Coffee. Sungguh nama-nama yang tak asing di industri kopi spesialti, bukan? Café X mampu menghasilkan 100-120 cangkir perjamnya. Dan secangkir kopi yang dijual dibandrol mulai dari $2.25. Kehadiran Café X tentu menjadi sebuah kemajuan yang mampu memanjakan para penikmat kopi yang sehari-harinya didera kesibukan dan terlalu lelah untuk mengantri di kedai kopi. Lalu apakah kehadiran Café X akan menggeser kedudukan para barista? Apakah teknologi bisa menggeser keahlian manusia? Mari sama-sama kita saksikan di masa depan saja. Salam kopi!




https://majalah.ottencoffee.co.id/cafe-x-kios-kopi-pertama-yang-menggunakan-robot-barista/

Kopi Indonesia Dapat Dapat Sambutan Baik Di Korea Selatan

Kopi Indonesia Tembus Pasar Korea Selatan

Indonesia kembali berpartisipasi untuk ketiga kali pada Seoul Coffee Expo 2017 pada 6-9 April 2017 lalu di Convention & Exhibition Center (COEX), Seoul, Korea Selatan.
Kopi arabika Indonesia dari Toraja, Java, Mandailing dan Gayo meraih perhatian khusus dan laris manis  diminati para buyer.

Tahun ini, Indonesia mendapatkan karpet merah berupa penghormatan sebagai Guest of Country di pameran tersebut.

Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 90 m2 di Hall A dengan menampilkan di antaranya kopi luwak, specialty coffee arabika, green beanroastedblend, brewing coffee dari 9 perusahaan atau eksportir terpilih.

"Sebagai Guest Country, Paviliun Indonesia ditempatkan pada tempat terhormat dan strategis, kopi-kopi terbaik Indonesia mendapat peliputan utama media setempat pada penyelenggaraan Seoul Coffee Expo 2017," papar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Arlinda, seperti ditulis Minggu (16/4/2017).

Arlinda juga menjelaskan, pada lima tahun terakhir tren positif terjadi pada ekspor kopi Indonesia ke Korea Selatan (Korsel). "Pada 2012-2016 pertumbuhan meningkat sebesar 14,39 persen yang dapat dikatakan sebagai salah satu performa ekspor kopi Indonesia," tambah Arlinda.

Paviliun Indonesia pada pameran tahun ini merupakan kerja sama Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) Busan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul dan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan.

Sebagai Guest of Country, Indonesia tidak hanya memamerkan produk kopi, namun juga menyelenggarakan berbagai acara untuk memeriahkan paviliun lewat coffee cupping, coffee seminar, dan pemutaran video tentang kopi Indonesia dalam rangka nation branding Indonesia.

Coffee cupping diadakan bagi produk yang telah melawati proses seleksi yang ketat. Adapun jenis kopi yang ditampilkan pada coffee cupping di antaranya Sumatera Arabica Aceh-Gayo Coffee, Sumatera Arabica Mandailing Lintong Coffee, Sumatera Arabica Kerinci Natural Coffee.

Selain itu ada Sumatera Arabica Bengkulu Kaba Mountain Coffee, West Java Preanger Agro Jabar Arabica Coffee, Java Arabica IJEN Bondowoso Coffee, Flores Arabica Bajawa Coffee, Sulawesi Arabica Toraja Coffee, Flores Robusta Natural Manggarai Coffee, dan Java Robusta Temanggung Baron Coffee.

Selama pameran tercatat transaksi potensial sebesar US$ 270.000. Kemungkinan nilai transaksi akan bertambah karena banyaknya permintaan atau inquiries dari potential buyer yang harus ditindaklanjuti oleh para peserta.

Peluang pasar produk kopi di Korsel masih cukup besar dengan nilai impor kopi Korsel dari dunia pada 2016 sebesar US$ 562,77 juta. Indonesia perlu lebih meningkatkan citra rasa kopi dan keunikan khas yang tidak dimiliki negara lain kepada masyarakat Korea Selatan (Korsel).

Di samping itu, kebiasaan minum kopi juga telah menjadi tren di antara anak muda Korea Selatan sehingga banyak kedai kopi baru yang bermunculan di Korsel.

"Saya optimistis melalui kerja sama yang kuat dengan para perwakilan Indonesia, terutama Atase Perdagangan di Seoul dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Busan yang terus aktif dilakukan dapat menggenjot ekspor Indonesia, kopi salah satunya," tegas Arlinda.

Seoul Coffee Expo merupakan pameran internasional yang dimulai sejak tahun 2012 dengan menampilkan produk premium coffee, coffee ingredients, machinery & equipment, gourmet food, dan franchise & coffee shop supplies. Pameran dikuti tidak kurang dari 250 perusahaan untuk 800 booth termasuk diantaranya Brasil, Kolombia, AS, Italia, Ghana, Kenya, India, dan Korsel.

Pengunjung yang datang tercatat sekitar 45.000 orang baik dari domestik maupun internasional. Perusahaan-perusahaan yang ditampilkan dalam Paviliun Indonesia yaitu PT Erefindo Jaya Indonesia, PT Agro Jabar, CV Packaging House, PT Sabani Internasional, PT Gede Makmur Jaya, Ventura Coffee, PT Aneka Coffee Industry, PT Goesar Trading Persada dan PT Bustabica Bumi Pasemah dan 2 perusahaan importir kopi Indonesia di Korea, Mandheling Coffee Korea dan A3bout Coffee.




liputan6.com

Batasan Minum Kopi yang Wajar

Batasan Minum Kopi yang Wajar

Minuman yang satu ini memang banyak disukai segala kalangan. Apalagi kalau bukan kopi. Kopi mudah dijumpai dimana saja. Kopi tersedia di warung sampai kafe atau dibuat sendiri di rumah. Selera orang dalam menyajikan kopi termasuk beragam.

Ada yang suka mencampurkan kopi dengan gula, susu atau yang lainnya. Tapi ingat, sekalipun bermanfaat bagi kesehatan tubuh, bukan berarti kita bisa mengonsumsi kafein dalam jumlah terlalu banyak. Beberapa orang justru merasa gelisah karena konsumsi berlebihan itu.


Sejumlah efek positif konsumsi kopi antara lain mengurangi risiko munculnya penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe-2. Satu hal lagi, kalau kamu sudah mendapatkan waktu tidur yang cukup namun masih merasa lelah, sebaiknya konsultasikanlah pada dokter.

kopi dalam porsi yang pas dan tak berlebihan agar tubuh kita tetap sehat.



bintang.com

Chicco Jerikho: Filosofi Kopi Bukan Sekadar Film

Chicco Jerikho

Film Filosofi Kopi sempat merebut perhatian publik saat tayang di bioskop Indonesia beberapa waktu lalu. Tak hanya sukses sebagai sebuah karya film, film yang dibintangi Chicco Jerikho kala itu juga sukses menumbuhkan tren baru dengan menjamurnya kedai-kedai kopi di Indonesia.

Kini, saat film karya Angga Dwimas Sasongko tersebut sedang dalam pengerjaan sekuelnya, Chicco Jerikho mengaku bangga atas kesuksesan film yang ia mainkan bersama Rio Dewanto tersebut. Menurut Chicco, sejak awal membuat film tersebut, Chicco dan tim produksi memang berencana untuk mengangkat keberagaman kopi berkualitas yang ada di Indonesia.

"Filosofi Kopi bukan sekadar film, tujuan kami memang ingin kenalkan profesi barista di Indonesia dan berbagai jenis kopi di Indonesia," ucap Chicco Jerikho saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (2/4/2017).

Kini, saat kedai kopi semakin menjamur di indonesia setelah Filosofi Kopi sukses di pasaran, Chicco pun mengaku bangga dengan semakin banyaknya kedai kopi dan profesi barista yang melestarikan keanekaragaman kopi di Indonesia.

"Setelah Filosofi Kopi, banyak kedai-kedai kopi yang buka. Dengan percaya diri mereka banyak menjadi barista. Dengan pede mereka mereka ingin jual kopi Indonesia," tambah Chicco.

Namun, pemain Filosofi Kopi ini merasa tersaingi bisnis coffe shop-nya dengan banyaknya kedai kopi di Indonesia. Chicco Jerikho malah merasa senang jika dianggap menjadi pionner pertumbuhan kedai kopi di Indonesia.



bintang.com

Secangkir Kopi dalam se-Cone Es Krim

Se-Cone Es Krim

Pasti kamu yang penggemar kopi sudah biasa minum kopi dari gelas, namun bagaimana kalau minum kopi sekalian makan “gelas-nya”. Baru-baru ini ada tren menikmati secangkir kopi dalam cone es krim.

Asal-usul kopi dalam cone es krim

Coffee in cone adalah jenis minum kopi terbaru yang sempat terkenal di akhir tahun 2016.

Tagar #CoffeeInACone disebut-sebut jadi tagar kopi yang paling banyak digunakan untuk menggungah foto kopi di instagram.

Penyajian kopi dalam cone es krim pertama kali diprakarsai oleh Dayne Levinrad dari The Grind Coffee Company di Johannesburg, Afrika Selatan

Dayne Levinrad menyatukan tiga elemen yang disukai banyak orang yaitu kopi, es krim dan cokelat.

Tak mudah untuk mewujudkan kopi dalam cone es krim ini, karena Dayne harus melakukan beberapa penelitian detail untuk memilih jenis cone yang tepat agar kopi tak tumpah.

Maka dari itu, Dayne bersama tim memutuskan untuk memproduksi sendiri cone yang cocok untuk disajikan bersama kopi panas.

Agar pinggiran cone yang tersentuh kopi tidak menjadi lembek dan meleleh, Dayne memberikan cokelat di sekeliling pinggiran cone-nya.

Jadi kamu bisa nih, merasakan kopi bersama nikmatnya cokelat dan renyahnya cone es krim. Yummy…!

Kopi dalam cone es krim ini hanya bisa bertahan maksimal 10 menit, agar tak bocor dan aman kamu bisa menaruhnya di dalam cangkir.

Kopi dalam cone es krim versi Indonesia

Tak hanya ada di luar negeri saja, namun coffee in cone juga hadir di dalam negeri. Berikut gerai kopi yang menghadirkan kopi dalam cone es krim

Mono

  • Mono memperkenalkan latte art dalam cone es krim bernama confee
  • Jika kamu ingin mengetahui kopi dalam cone es krim di Mono buka dimana saja, kamu bisa cek instagram mereka di @monocone
  • Harga confee mulai dari Rp20.000;


Toby’s Estate Indonesia

  • Lokasi : PIK Avenue (GF, North Lobby)
  • Jam operasional : Minggu – Kamis : 08.00 AM – 11.00 PM, Jumat – Sabtu : 08.00 AM – 12.00 AM

Di Indonesia, tak hanya ada kopi dalam cone es krim saja yang unik, namun masih banyak sajian unik lainnya salah satunya adalah es krim nasi uduk.